My Pages

Putri Nurul Hidayati. Pasuruan. Powered by Blogger.

Saturday, July 28, 2012

DURING IN JAPAN (ようかったね!)Jenesys 2010

Finally, I reach my future. It is the first time going abroud, Japan. I am coming.Keberangkatanku sudah di depan mata, nggak nyangka diriku akan ke Jepang. Terima kasih Ya Allah “Syukron katsir”.Dua minggu di Jepang lumayan. Mulai sibuk diriku untuk packing barang-barang yang akan aku bawa ke Jepang e.g. Baju tradisional yang akan aku pakai ketika barong talent and show Indonesian culture di Jepang, souvenir untuk keluarga angkat (Host family) juga untuk teman-teman baru, baju-baju, uang saku, berkas-berkas/dokumen-dokumen penting, dan lain sebagainya yang aku butuhkan ketika di Jepang.Senin, 29 November 2010 (14:30) aku berangkat, bersama paman, ibu, dan adikku, mampir dulu ke AL-YASINI untuk perpisahan dan pelepasan oleh KH. Mujib Imran selaku pengasih Pondok Pesantren Al-Yasini. Ke Jakarta naik kereta api exclusive dari Malang bersama Ibu dan Mr. Muzammil. Perjalanan ke Jakarta aku tempuh sehari semalam. Ariving di Jakarta pukul 09:00 WIB langsung menuju wisma tempat orientasi dan berkumpulnya para peserta Jenesys yang lainnya. Dari station ke Wisma naik taxi.Orientasi di Jakarta selama 3 hari, di orientasi ini para peserta diberi bekal dan pengetahuan tentang hal-hal yang mungkin akan terjadi dan dibutuhkan selama di Jepang e.g. Pengajaran Bahasa Jepang, Budaya Jepang, Leadership, latihan menari untuk barong talent dan farewell party, dan other agenda in Japan.Hari terkhir di Jakarta hari dimana aku dan peserta lainnya harus meninggalkan tanah air sementara untuk dua minggu ke depan, hari sebelum keberangkatan, acara farewell party dan barong talent di Indonesia dalam rangka pelepasan peserta Jenesys, para orang tua dan keluarga peserta mostly datang sedangkan orang tuaku tidak melihat bagaimana aku menari budaya Indonesia.Jum’at, 04 Desember 2010 (18:00) adalah keberangkatan ke Jepang, sebanyak 59 peserta dari Indonesia including 5 guru pembimbing (yang juga sebagai peserta) dengan Garuda Airlines dari Bandara Soekarno Hatta, Nomor pesawat GA 880. Ini baru pertama aku naik pesawat (Hiks,,,, hiks,,,, hiks), awalnya katrok tapi untung ada temanku yang duduk di sebelahku, mengajariku bagaimana menggunakan fasilitas yang ada di pesawat. Sedikit bercerita tentang pengalaman naik pesawat ya? Sebelum berangkat ada pramugari yang praktek bagaimana menggunakan fasilitas ketika ada kecelakaan mendadak di Pesawat, disediakan makanan juga. Landing di Jepang Tepatnya di Kyouto, Airport Kansai pukul 07:50 lebih cepat dari Indonesia. Ya Allah … inikah Jepang? Dingin sekali suhunya sekitar 4-5 Derajat Celcius. Langsung di Pandu oleh para Volunteers untuk menuju ruang orientasi. large sekali ruang orientasinya beautiful lagi. Aku berkumpul dan bertemu dengan peserta dari Negara lain seperti Malaysia, Australia, India, Vietnam, Laos, Cambodia, Myanmar, Singapore, Thailand, Philippine, New Zealand dan Japan yang semuanya adalah 13 negara. Orientasi berlangsung selama kurang lebih 10 jam yang sebelumnya para peserta Jenesys menerima jacket, parka dan kaos lengan panjang tebal, hand book serta uang Rp 5000¥ atau senilai kurang lebih 500.000 rupiah as meal assistant.


Dari 13 negara dibagi menjadi beberapa kelompok, called Country Mix. Berada di Jepang merupkan unforgettable moment bagiku. Kegiatan disana hanyalah pergi dari satu tempat ketempat lain (study tour) yaitu  tempat-tempat yang mempunyai nilai sejarah tinggi baik di Jepang sendiri maupun  di luar Jepang, seperti: kiyomizu dera temple, arashiyama, etc. yang berada di Osaka. Dari Osaka aku melakukan perjalanan dengan seluruh peserta Jenesys lain yang dibagi dalam kelompok CM tadi ke Hiroshima dengan kereta api Jepang yang biasa disebut dengan shinkansen tohoku hayate seri E2 yang melaju cepat maksimum 275 km/jam. Di Hiroshima aku mengunjungi gedung militer tentara Jepang yang dulu pernah dibom oleh sekutu Amerika dan ketika itu Jepang masih menjajah Indonesia pada tanggal 06 Agustus 1945. Dengan pengoboman ini Indonesia merdeka, kemudian ke museum Hiroshima, disana aku melihat langsung video pengeboman kota Hiroshima, benda-benda bersejarah, cerita dan kisah-kisah yang berhubungan dengan pengeboman Hiroshima tersebut, di sebelah gedung dan museum terdapat tugu perdamaian Jepang terhadap sekutu atas pengeboman (peace memorial park).  
Inilah saat-saat yang aku tunggu pergi ke Host Community (Host Family, Host School and Host Activity). Di host community ini penempatanku berada di Chapter Nagoya Minami. Jumlah peserta Chapter Nagoya Minami adalah 12 peserta dari Australia, Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippine, new Zealand, Vietnam dan India satu diantaranya adalah guru pendamping, I called her, sensei Astra.
Sesampai di Obu City Hall (Aula kota Obu) I was nervous tak karuan karena aku harus bertemu dengan Host Family (Keluarga angkatku) ternyata ketika aku asyik menikmati jalannya rapat bersama Staff  Jenesys, seorang wanita dengan かみが みじかい datang dan menyapaku “Putri 三は?”, ‘はい” jawabku “わたしはおかあさn です。” ternyata dia adalah ibu angkatku tak kusangka sebaik ini. Dia juga memperkenalkan kepadaku “これはこいさんです。ええと。。。your sister“ “どおぞようろしくおねがいします。” as I say happily meeting my host family.
Lima hari di Host Community, kegiatannya untuk tiga  hari kedepan adalah kunjungan, 1 hari time to sekolah di Aichi Prefectural Obu Higashi Senior High School. Ketika itu dapat pelajaran Bahasa Inggris berkelompok, sedangkan dua harinya hanya kunjungan kesekolah-sekolah di kota Obu mulai dari tingkatan kidergarten sampai University dan mempelajari budaya Jepang seperti how to use kimono, tea ceremony  dan Japanese drum. Kegiatan ini dilakukan mulai pagi hari sampai 17:00 setelah itu pulang ke rumah masing-masing dijemput host mother/father masing-masing. Dua harinya adalah  spend time with host family. I was happy because I have kind family dan memperlakukan aku seperti anak kandungnya sendiri.
It’s time to leave Obu city (Nagoya Minami) dan kembali ke Tokyo “さようなら 私の ホストファミリ” so sad ..... (it was very sad to leave them, I loved my family in Japan) My host family 1Sepengatahuan kita tentang Jepang adalah Negara yang penduduknya cepat makan dan cepat tidur (cepat makan = segera makan karena cepat pergi kerja, cepat tidur = segera tidur untuk menghemat listrik). Tak hanya itu yang aku rasakan berada di Jepang. Selama di Jepang aku berhasil menjadi wanita yang tepat waktu sekali, pekerja keras (Karena aku harus men-carry suitcase, tas ransel dan barang bawaan sendiri tanpa ada bantuan dari yang lain serta harus belajar mulai dari pagi sampai malam hari), keep cleaning, makan teratur 3 kali sehari menu 4 sehat 5 sempurna  (Makan pagi, siang dan malam) dengan makanan ala Jepang yang mempunyai rasa makanan hambar (karena aku muslim so no pork) dan yang membuat saya merasa aneh di Jepang adalah aku ikut-ikutan jarang mandi karena biasanya orang Jepang mandinya kadang 3 hari 1 kali dan itupun sering aku alami tapi aku merasa tidak bau tapi tetap segar yach mungkin karena suhunya dingin (Musim dingin). 
Di Jepang ada makanan semacam tahu bau namanya nato dan menurut orang Jepang makanan ini enak sekali tapi menurutku “uuuhhhhhhh  bau sekali!!!” yang paling aku suka dari masakan Jepang adalah おこのみやき dan うどん “Wach rasaya kayak pangsit” untuk yang lainnya dipaksa aja supaya suka.
Tanggal 14 Desember adalah detik-detik harus pergi dan kembali ke negara masing. Sebelumnya harus mengikuti moment meriah “Jenesys festival 2010 (Farewell Party)” di kota Tokyo dan pembagian sertifikat kepada seluruh peserta Jenesys yang dipandu langsung oleh Yuzo Takada selaku National Director AFS Intercultural Program Japan.

All of participants 1Dari Airport Kansai yang sebelumnya bermalam di hotel Internasional kansai dan pagi setelah keberangkatan peserta Malaysia, peserta Indonesia kembali ke negaranya pukul 08:45 dan tiba di Indonesia pukul 17:25 lebih lambat dari pada Jepang. Dan Alhamdulillah, peserta Jenensys Indonesia tiba dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Perjalan menuju penginapan WISMA HANDAYANI ditempuh selama dua jam dari bandara. Seperti biasa sepulang dari Jepang ada Re-orientasi selama satu hari, besoknya orang tua bisa menjemput putra-putrinya.
Alhamdulillah, aku selamat dan bisa kembali ke tempat tinggalku dan belajar kembali di SMA AL-YASINI KRATON DI PONDOK PESANTREN TERPADU ARENG-ARENG PASURUAN. Terimah kasih Aba dan Ibu, guru-guru, pengasuh pondok, kerabat, teman dan sahabat yang telah mnedukung aku dalam pencapaian ini.


Putri Nurul Hidayati
Jombang, 29 Februari 2012

0 komentar:

 
Powered By Blogger